YRBK

Kepala DKP, Kepala Disdikbud bersama Pengurus dan Pendiri YRBK

SOSIALISASI PROGRAM MENULIS CERITA RAKYAT DIBUKA KEPALA DISDIKBUD KOTA BANJAR

Kepala DKP, Kepala Disdikbud bersama Pengurus dan Pendiri YRBK
Kepala DKP, Kepala Disdikbud bersama Pengurus dan Pendiri YRBK

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Drs. H. Kaswad, M.Pd.I secara resmi membuka kegiatan Sosialiasi Program Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar. Program ini digagas oleh Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) dengan dukungan penuh dari Pusat Pengembangan dan Perlindungan (Pusbanglin) Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa, Kemendikbudristek RI.

Bertempat di Ballroom Hotel Mandiri Banjar, kegiatan sosialisasi ini dihadiri puluhan peserta berasal dari para siswa SLTA (SMA, SMK, dan MA) serta perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Banjar dan para aktivis Karang Taruna dari sejumlah desa maupun kelurahan. “Kita memiliki banyak kekayaan budaya yang perlu digali dan terus dijaga serta dilestarikan. Generasi muda Kota Banjar ditantang untuk memberikan peran dalam melestarikan dan mengembangkan tradisi budaya yang kita miliki,” ucap Kepala Disdikbud.

Ia mencontohkan keberadaan Singaperbangsa yang saat ini justru malah menjadi ikon Kabupaten Karawang. Padahal menurutnya, leluhuir pertama dari Singaperbangsa ada di Kota Banjar. “Yang di Karawang itu Singaperbbangsa IV, Abah-Buyutnya yaitu Singaperbangsa I adanya di Banjar, tapi kenapa sekarang justru ikonnya lebih terkenal di Karawang? Inilah salah satu tugas kawula muda sebagai generasi penerus untuk meluruskan sejarah sesuai dengan fakta yang sebenarnya,” tambahnya.

Selain dihadiri para kawula muda yang siap berpartisipasi dalam proses penulisan buku, kegiatan ini juga dihadiri oleh kalangan OPD terkait, baik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta perwakilan dari Kecamatan, Desa serta Kelurahan. Sementara narasumber utama kegiatan ini menghadirkan Dr. Nia Kania Permasih, S.STP., M.Si (Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan)  serta Sofian Munawar, MA (Pendiri YRBK). Rangkaian kegiatan sosialisasi dipandu Femy Seniwegiasari dan Diana Wulandari.

Kepala DKP Kota Banjar, Nia Kania Permasih menjelaskan bahwa saat ini memang sudah banyak kaula muda yang tertarik dan bahkan terbiasa menulis, tapi sayangnya menurut dia, masih sangat jarang diantara mereka yang peduli pada cerita-cerita lokal. “Padahal cerita lokal di Kota Banjar sangat kaya, mestinya kita semua terutama para generasi muda terpanggil untuk melestarikan warisan budaya itu sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan budaya dan identitas bangsa,” ucapnya.

Senada dengan itu, Pendiri YRBK, Sofian Munawar menyebutkan bahwa karya tulis merupakan hal penting dalam dunia kesusastraan, baik itu dalam bentuk puisi, prosa, maupun  bentuk-bentuk tulisan lainnya. Khazanah sastra suatu bangsa setidaknya akan dapat dilihat dan diukur dari produktivitas karyanya. Dalam konteks ini pun “Cerita Rakyat” sebagai salah satu genre di dalam karya sastra menempati posisi yang penting. “Karena itu, dengan mengambil fokus segmentasi kawula muda harapan kami tentunya masyrarakat terutama kalangan kawula muda di Kota Banjar memiliki kepekaan dan sekaligus wawasan serta pengetahuan untuk memahami khazanah sastra maupun budaya sebagai kebajikan dan kebijakan lokal (local wisdom) sehingga para kawula muda terdorong untuk terus menggali dan melestarikan sertta mengembangkaanya secara berkelanjutan.

Menyadari akan arti pentingnya kekayaan ilmu dan peradaban, termasuk khazanah budaya sebuah kota, maka Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) dengan dukungan penuh dari Pusbanglin, Badan Bahasa, Kemendikbudristek akan mengadakan pelatihan menulis (workshop) dengan tema “Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”.

Melalui kegiatan ini, para kawula muda akan dilatih dan dibimbing hingga tulisannya layak didokumentasikan dalam buku antologi. Kawula muda Kota Banjar yang berusia 16-24 tahun diajak untuk berpartisipasi menjadi bagian dari program ini. Setelah kegiatan sosialisasi ini, Panitia YRBK berdasarkan masukan dari Tim Penilai/Peer Reviewer akan memilih 17 – 20 orang peserta yang akan diundang untuk mengikuti rangkaian kegiatan berikutnya, yakni: “Workshop Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”. Kegiatan workshop penulisan ini diagendakan berjalan dalam tiga tahap hingga proses naskah selesai dan siap untuk diterbitkan menjadi buku Antologi Cerita Rakyat Kota Banjar. ***

Informasi terkait:

Pasundan News: https://pasundannews.com/yayasan-ruang-baca-komunitas-kota-banjar-gelar-sosialisasi-program-menulis-cerita-rakyat/

Pikiran Rakyat:

https://kabarbanjar.pikiran-rakyat.com/kabar-banjar/pr-3198326428/yrbk-dorong-kawula-muda-menulis-cerita-rakyat-sofian-perkataan-lisan-dilupakan

Harapan Rakyat TV:

Redaksi RadarTV:

 

MENULIS CERITA BERSAMA KAWULA MUDA

Verba volant scripta manent.”

Semboyan itu sangat lekat dan erat bagi para arsiparis. Peribahasa Latin ini secara harfiah memiliki arti bahwa perkataan lisan itu akan dilupakan, sementara tulisan bersifat tetap. Idiom ini juga menegaskan betapa pentingnya tulisan sebagai media pewarisan keilmuan dan bahkan dalam konteks makro: peradaban! Karena berkat tulisan itulah khazanah keilmuan dan peradaban dapat dipelihara dan diwariskan dari masa ke masa.

Karya tulis merupakan hal penting dalam dunia kesusastraan, baik itu dalam bentuk puisi maupun prosa. Khazanah sastra suatu bangsa setidaknya akan dapat dilihat dan diukur dari produktivitas karyanya. Dalam konteks ini pun “Cerita Rakyat” sebagai salah satu genre di dalam karya sastra menempati posisi yang penting. Dalam khazanah Sastra Nusantara, Hutomo (1991) menguraikan bahwa cerita rakyat merupakan karya nenek moyang yang diceritakan dari generasi ke generasi dalam masyarakat kolektif yang empunya cerita. Ada banyak model cerita rakyat, seperti mitos, babad, legenda, dongeng, dan bentuk-bentuk naratif lainnya.[1]

Dari sekian banyak model cerita rakyat yang ada, jenis yang akan dipilih dalam pelatihan menulis pada program ini lebih mengacu pada model cerita “legenda”. Model cerita ini merupakan jenis prosa rakyat yang paling memiliki nilai sejarah, terutama sebagai sumber penyusunan sejarah lokal desa-desa, kecamatan, atau tempat penting lainnya. Dengan begitu diharapkan, program ini juga dapat berkontribusi bagi dokumentasi sejarah dan budaya, terutama dalam dimensi khazanah kesastraan yang ada di Kota Banjar.

Selanjutnya, dengan mengambil fokus segmentasi kawula muda harapan kami tentunya masyrarakat terutama kalangan kawula muda di Kota Banjar memiliki kepekaan dan sekaligus wawasan serta pengetahuan untuk memahami khazanah sastra maupun budaya sebagai kebajikan dan kebijakan lokal (local wisdom) sehingga para kawula muda terdorong untuk terus menggali dan melestarikan sertta mengembangkaanya secara berkelanjutan.

Menyadari akan arti pentingnya kekayaan ilmu dan peradaban, termasuk khazanah budaya sebuah kota, maka Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) dengan dukungan penuh dari Pusbanglin, Badan Bahasa, Kemendikbudristek akan mengadakan pelatihan menulis (workshop) dengan tema “Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”.

Melalui kegiatan ini, peserta akan dilatih dan dibimbing hingga tulisannya layak didokumentasikan dalam buku antologi. Kawula muda Kota Banjar yang berusia 16-24 tahun diajak untuk berpartisipasi menjadi bagian dari program ini. Untuk para kawula muda (siswa SLTA. mahasiswa, santri, pemuda lainnya perwakilan Karang Taruna Desa/Kelurahan) yang berminat dalam kegiatan penulisan, silahkan mengikuti kegiatan sosialisasinya dengan mengisi formulir pada link berikut: https://bit.ly/Cerita-Rakyat-2024

Kegiatan “Sosialisasi Menulis Cerita Bersama Kawula Muda Kota Banjar” akan dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 202 bertempat di Ballroom Hotel Mandiri Kota Banjar (Lampiran Susunan Acara dapat diunduh di sini). Setelah kegiatan sosialisasi ini, Panitia YRBK berdasarkan masukan dari Tim Penilai/Peer Reviewer akan memilih 17 (Tujuh Belas) orang peserta yang akan diundang untuk mengikuti rangkaian kegiatan berikutnya, yakni: “Workshop Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”. Kegiatan workshop penulisan ini diagendakan berjalan dalam tiga tahap hingga proses naskah selesai dan siap untuk diterbitkan menjadi buku Antologi Cerita Rakyat Kota Banjar.

Rangkaian kegiatan berikutnya, setelah buku terbit maka kami akan mengadakan peluncuran dan bedah buku dalam gelaran seminar publik untuk membahas dan mendiskusikan buku ini sebagai bentuk apresiasi dan promosi sastra lokal. Secara skematis, rangkaian kegiatan ini dapat divisualisasikan dalam bagan berikut.

[1] Hutomo, Suripan Sadi. (1991). Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Jawa Timur: Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia.

SEWINDU YRBK

RUANG BACA KOMUNITAS – Dua sekolah dasar dan pegiat literasi di Kota Banjar, Jawa Barat menerima penghargaan sebagai sekolah dan tokoh peduli literasi dari Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK).

Penghargaan tersebut diberikan saat acara puncak Literasi Ramadhan yang berlangsung di Aula Toserba Pajajaran, Rabu (3/4/2024).

Pemberian penghargaan itu juga dalam rangka memperingati Harlah YRBK Kota Banjar, yang mana pada 4 April 2024 ini memasuki usianya ke-8 atau genap satu windu.

Pendiri YRBK Kota Banjar Sofian Munawar mengatakan, terdapat tiga kategori penghargaan yaitu kategori lembaga atau sekolah. Yakni sekolah peduli literasi, perusahaan atau korporasi dan tokoh literasi.

Untuk kategori sekolah atau lembaga yang menerima penghargaan sebagai sekolah peduli literasi yaitu SDN 1 Banjar dan SMPIT Insantama. YRBK menilai dua sekolah tersebut sangat aktif dan menonjol dalam kegiatan literasinya.

Kategori Penghargaan Tokoh Peduli Literasi dari YRBK Kota Banjar
Pemberian penghargaan yang kedua yaitu kategori perusahaan atau korporasi peduli literasi. Penghargaan pada kategori ini YRBK berikan kepada Toserba Pajajaran, yang mana perusahaan ini memiliki kepedulian tinggi dalam mendorong kegiatan literasi di Banjar.

Baca Juga: RBK Kota Banjar Raih Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka dari Perpusnas

Adapun kategori tokoh peduli literasi diberikan kepada empat orang, yaitu Imas Wahidah (Pengawas Kemenag Kota Banjar), Oo Kosidin (Kepala SMKN 4 Banjar).

Kemudina, Tina Cahya Mulyatin (Ketua STISIP Bina Putera Banjar), dan Kusmana (Kepala UPTD SMPN 8 Banjar).

“Para tokoh tersebut telah berdedikasi dan memberikan inspirasi dengan ragam kapasitas yang mereka miliki,” kata Sofian Munawar, Kamis (4/4/2024).

Lanjutnya menyebut, YRBK juga memberikan apresiasi kepada korporasi dan sekolah yang punya atensi tinggi terhadap kegiatan literasi.

Menurutnya, pemberian penghargaan kepada para pegiat dan tokoh peduli literasi seharusnya diberikan oleh pemerintah.

“Idealnya pemerintah yang memberikan penghargaan seperti ini. Karena yang kami lakukan mewakili masyarakat ini hanya ikhtiar kecil mengapresiasi kiprah serta kepedulian mereka,” ungkap Sofian.

Ia menambahkan, pemberian penghargaan tersebut merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan Literasi Ramadhan. Sekaligus menyambut momen Harlah ke-8 Yayasan Ruang Baca Komunitas.

Baca Juga: Hari Guru, Kepala SMPN 3 Banjar Raih Penghargaan Tingkat Nasional

“Pada momen ini YRBK juga menggelar lima kegiatan, yaitu Safari Literasi Ramadhan, Ramadhan Menulis, Parade Puisi Ramadhan, dan berbagi inspirasi,” pungkasnya.***

Sumber: https://www.harapanrakyat.com/2024/04/sewindu-yrbk-kota-banjar-berikan-penghargaan-4-tokoh-peduli-literasi/

Informasi terlait lainnya:

Apresiasi Literasi 2024

Sekolah dan Tokoh Peduli Literasi

8 Tahun RBK Golorakan Semangat Literasi

SAMBUT HGN 2023 RBK GELAR TUGU: TUMPENG UNTUK GURU

RUANG BACA KOMUNITAS – Dalam rangka mengkhidmati Hari Guru Nasional (HGN), Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) menggelar acara Tumpeng untuk Guru (TUGU). Acara ini merupakan bentuk penghormatan terhadap guru melalu kegiatan sederhana dengan melakukan refleksi dan apresiasi bertepatan dengan HGN yang biasa diperingati setiap tanggal 25 November.

Acara refleksi diisi saling sharing, berbincang pengalaman baik dari para guru senior yang telah berdedikasi sangat lama maupun dari guru muda muda berprestasi serta kesan-pesan dari para siswa. Acara dipadukan juga dengan selingan berbagai tampilan seperti pembacaan puisi, penampilan lagu yang semuanya bertemakan “guru” dari perwakilan sejumlah sekolah yang hadir.

Sementara untuk kegiatan apresiasinya, YRBK memberikan Piagam Penghargaan dan bingkisan untuk enam orang Guru Inspiratif Berdedikasi. Keenam Guru yang mendapatkan Penghargaan adalah:

  1. Dety Suherdiaty (Guru PAUD Flamboyan)
  2. Dra. Titin Rusyanti, M.M.Pd. (Guru SDN 1 Banjar)
  3. Hj. Siswati, S.Pd., M.Pd. (Mantan Kepala SMPN 8 Banjar)
  4. Oyo Supena, S.Pd. (Guru SMAN 1 Banjar)
  5. H.A. Suryana, S.Ag. (Guru SMKN 1 Banjar)
  6. Putri Sri Jayanti, S.Pd. (Guru SMAN 3 Banjar)

Acara TUGU dihadiri puluhan guru dan siswa bertempat di Sekretarit YRBK. Beberapa siswa tampil dengan penuh semangat, seperti Aufar Favian Ezar (SDN 1 Banjar), Clara Aleysia Adinata (SMPN 1 Banjar), Citra Septriani, Rizki Januar, dan Nazlia Zahra (SMAN 1 Banjar), Atika Rahmatir Rahim (SMAN 2 Banjar), serta tampilan kolaborasi Krucil RBK (Anggie, Aura, Desti, Yuli) yang diiringi instrumental spesial dari Ambu Lilis.

Kegiatan TUGU dipungkas dengan potong tumpeng dilanjut dengan ramah tamah dan obrolan santai para guru dan siswa sambil makan tumpeng bersama. “Ini hanya acara sederhana saja, namun kita berharap tetap penuh makna. Intinya kami ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru pada momentum HGN yang boleh dibilang sebagai lebarannya para guru. Terima kasih atas segala dedikasi para guru yang selalu menjadi pelita untuk kemajuan negeri,” kata Sofian Munawar, Pendiri YRBK yang merupakan inisiator kegiatan ini.***

Scroll to Top