Kepala DKP, Kepala Disdikbud bersama Pengurus dan Pendiri YRBK

SOSIALISASI PROGRAM MENULIS CERITA RAKYAT DIBUKA KEPALA DISDIKBUD KOTA BANJAR

Kepala DKP, Kepala Disdikbud bersama Pengurus dan Pendiri YRBK
Kepala DKP, Kepala Disdikbud bersama Pengurus dan Pendiri YRBK

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Drs. H. Kaswad, M.Pd.I secara resmi membuka kegiatan Sosialiasi Program Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar. Program ini digagas oleh Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) dengan dukungan penuh dari Pusat Pengembangan dan Perlindungan (Pusbanglin) Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa, Kemendikbudristek RI.

Bertempat di Ballroom Hotel Mandiri Banjar, kegiatan sosialisasi ini dihadiri puluhan peserta berasal dari para siswa SLTA (SMA, SMK, dan MA) serta perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Banjar dan para aktivis Karang Taruna dari sejumlah desa maupun kelurahan. “Kita memiliki banyak kekayaan budaya yang perlu digali dan terus dijaga serta dilestarikan. Generasi muda Kota Banjar ditantang untuk memberikan peran dalam melestarikan dan mengembangkan tradisi budaya yang kita miliki,” ucap Kepala Disdikbud.

Ia mencontohkan keberadaan Singaperbangsa yang saat ini justru malah menjadi ikon Kabupaten Karawang. Padahal menurutnya, leluhuir pertama dari Singaperbangsa ada di Kota Banjar. “Yang di Karawang itu Singaperbbangsa IV, Abah-Buyutnya yaitu Singaperbangsa I adanya di Banjar, tapi kenapa sekarang justru ikonnya lebih terkenal di Karawang? Inilah salah satu tugas kawula muda sebagai generasi penerus untuk meluruskan sejarah sesuai dengan fakta yang sebenarnya,” tambahnya.

Selain dihadiri para kawula muda yang siap berpartisipasi dalam proses penulisan buku, kegiatan ini juga dihadiri oleh kalangan OPD terkait, baik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta perwakilan dari Kecamatan, Desa serta Kelurahan. Sementara narasumber utama kegiatan ini menghadirkan Dr. Nia Kania Permasih, S.STP., M.Si (Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan)  serta Sofian Munawar, MA (Pendiri YRBK). Rangkaian kegiatan sosialisasi dipandu Femy Seniwegiasari dan Diana Wulandari.

Kepala DKP Kota Banjar, Nia Kania Permasih menjelaskan bahwa saat ini memang sudah banyak kaula muda yang tertarik dan bahkan terbiasa menulis, tapi sayangnya menurut dia, masih sangat jarang diantara mereka yang peduli pada cerita-cerita lokal. “Padahal cerita lokal di Kota Banjar sangat kaya, mestinya kita semua terutama para generasi muda terpanggil untuk melestarikan warisan budaya itu sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan budaya dan identitas bangsa,” ucapnya.

Senada dengan itu, Pendiri YRBK, Sofian Munawar menyebutkan bahwa karya tulis merupakan hal penting dalam dunia kesusastraan, baik itu dalam bentuk puisi, prosa, maupun  bentuk-bentuk tulisan lainnya. Khazanah sastra suatu bangsa setidaknya akan dapat dilihat dan diukur dari produktivitas karyanya. Dalam konteks ini pun “Cerita Rakyat” sebagai salah satu genre di dalam karya sastra menempati posisi yang penting. “Karena itu, dengan mengambil fokus segmentasi kawula muda harapan kami tentunya masyrarakat terutama kalangan kawula muda di Kota Banjar memiliki kepekaan dan sekaligus wawasan serta pengetahuan untuk memahami khazanah sastra maupun budaya sebagai kebajikan dan kebijakan lokal (local wisdom) sehingga para kawula muda terdorong untuk terus menggali dan melestarikan sertta mengembangkaanya secara berkelanjutan.

Menyadari akan arti pentingnya kekayaan ilmu dan peradaban, termasuk khazanah budaya sebuah kota, maka Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) dengan dukungan penuh dari Pusbanglin, Badan Bahasa, Kemendikbudristek akan mengadakan pelatihan menulis (workshop) dengan tema “Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”.

Melalui kegiatan ini, para kawula muda akan dilatih dan dibimbing hingga tulisannya layak didokumentasikan dalam buku antologi. Kawula muda Kota Banjar yang berusia 16-24 tahun diajak untuk berpartisipasi menjadi bagian dari program ini. Setelah kegiatan sosialisasi ini, Panitia YRBK berdasarkan masukan dari Tim Penilai/Peer Reviewer akan memilih 17 – 20 orang peserta yang akan diundang untuk mengikuti rangkaian kegiatan berikutnya, yakni: “Workshop Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”. Kegiatan workshop penulisan ini diagendakan berjalan dalam tiga tahap hingga proses naskah selesai dan siap untuk diterbitkan menjadi buku Antologi Cerita Rakyat Kota Banjar. ***

Informasi terkait:

Pasundan News: https://pasundannews.com/yayasan-ruang-baca-komunitas-kota-banjar-gelar-sosialisasi-program-menulis-cerita-rakyat/

Pikiran Rakyat:

https://kabarbanjar.pikiran-rakyat.com/kabar-banjar/pr-3198326428/yrbk-dorong-kawula-muda-menulis-cerita-rakyat-sofian-perkataan-lisan-dilupakan

Harapan Rakyat TV:

Redaksi RadarTV:

 

MENULIS CERITA BERSAMA KAWULA MUDA

Verba volant scripta manent.”

Semboyan itu sangat lekat dan erat bagi para arsiparis. Peribahasa Latin ini secara harfiah memiliki arti bahwa perkataan lisan itu akan dilupakan, sementara tulisan bersifat tetap. Idiom ini juga menegaskan betapa pentingnya tulisan sebagai media pewarisan keilmuan dan bahkan dalam konteks makro: peradaban! Karena berkat tulisan itulah khazanah keilmuan dan peradaban dapat dipelihara dan diwariskan dari masa ke masa.

Karya tulis merupakan hal penting dalam dunia kesusastraan, baik itu dalam bentuk puisi maupun prosa. Khazanah sastra suatu bangsa setidaknya akan dapat dilihat dan diukur dari produktivitas karyanya. Dalam konteks ini pun “Cerita Rakyat” sebagai salah satu genre di dalam karya sastra menempati posisi yang penting. Dalam khazanah Sastra Nusantara, Hutomo (1991) menguraikan bahwa cerita rakyat merupakan karya nenek moyang yang diceritakan dari generasi ke generasi dalam masyarakat kolektif yang empunya cerita. Ada banyak model cerita rakyat, seperti mitos, babad, legenda, dongeng, dan bentuk-bentuk naratif lainnya.[1]

Dari sekian banyak model cerita rakyat yang ada, jenis yang akan dipilih dalam pelatihan menulis pada program ini lebih mengacu pada model cerita “legenda”. Model cerita ini merupakan jenis prosa rakyat yang paling memiliki nilai sejarah, terutama sebagai sumber penyusunan sejarah lokal desa-desa, kecamatan, atau tempat penting lainnya. Dengan begitu diharapkan, program ini juga dapat berkontribusi bagi dokumentasi sejarah dan budaya, terutama dalam dimensi khazanah kesastraan yang ada di Kota Banjar.

Selanjutnya, dengan mengambil fokus segmentasi kawula muda harapan kami tentunya masyrarakat terutama kalangan kawula muda di Kota Banjar memiliki kepekaan dan sekaligus wawasan serta pengetahuan untuk memahami khazanah sastra maupun budaya sebagai kebajikan dan kebijakan lokal (local wisdom) sehingga para kawula muda terdorong untuk terus menggali dan melestarikan sertta mengembangkaanya secara berkelanjutan.

Menyadari akan arti pentingnya kekayaan ilmu dan peradaban, termasuk khazanah budaya sebuah kota, maka Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) dengan dukungan penuh dari Pusbanglin, Badan Bahasa, Kemendikbudristek akan mengadakan pelatihan menulis (workshop) dengan tema “Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”.

Melalui kegiatan ini, peserta akan dilatih dan dibimbing hingga tulisannya layak didokumentasikan dalam buku antologi. Kawula muda Kota Banjar yang berusia 16-24 tahun diajak untuk berpartisipasi menjadi bagian dari program ini. Untuk para kawula muda (siswa SLTA. mahasiswa, santri, pemuda lainnya perwakilan Karang Taruna Desa/Kelurahan) yang berminat dalam kegiatan penulisan, silahkan mengikuti kegiatan sosialisasinya dengan mengisi formulir pada link berikut: https://bit.ly/Cerita-Rakyat-2024

Kegiatan “Sosialisasi Menulis Cerita Bersama Kawula Muda Kota Banjar” akan dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 202 bertempat di Ballroom Hotel Mandiri Kota Banjar (Lampiran Susunan Acara dapat diunduh di sini). Setelah kegiatan sosialisasi ini, Panitia YRBK berdasarkan masukan dari Tim Penilai/Peer Reviewer akan memilih 17 (Tujuh Belas) orang peserta yang akan diundang untuk mengikuti rangkaian kegiatan berikutnya, yakni: “Workshop Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”. Kegiatan workshop penulisan ini diagendakan berjalan dalam tiga tahap hingga proses naskah selesai dan siap untuk diterbitkan menjadi buku Antologi Cerita Rakyat Kota Banjar.

Rangkaian kegiatan berikutnya, setelah buku terbit maka kami akan mengadakan peluncuran dan bedah buku dalam gelaran seminar publik untuk membahas dan mendiskusikan buku ini sebagai bentuk apresiasi dan promosi sastra lokal. Secara skematis, rangkaian kegiatan ini dapat divisualisasikan dalam bagan berikut.

[1] Hutomo, Suripan Sadi. (1991). Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Jawa Timur: Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia.

GORESAN PENA BANGKITKAN KAWULA MUDA 

RUANG BACA KOMUNITAS – Menandai semangat “Hari Kebangkitan Nasional” atau HarKitNas yang biasa diperingati setiap tanggal 20 Mei, Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) meluncurkan buku terbaru bertajuk Goresan Pena Bangkitkan Kawula Muda tepat pada perayaan HarKitNas tahun ini: 20 Mei 2024.

Peluncuran dan diskusi buku dilaksanakan di kampus STISIP Bina Putera Banjar dengan menghadirkan para siswa yang terlibat dalam penulisan buku ini serta mengundang perwakilan siswa lainnya dari seluruh sekolah tingkat SLTA dan kampus yang ada di Kota Banjar. Adapun Ketua STISIP Bina Putera Banjar, Tina Cahya Mulyatin dan Pendiri YRBK Sofian Munawar tampil sebagai pemantik diskusi. 

Selain siswa dan mahasiswa, sejumlah elemen organisasi siswa seperti Pramuka, Paskibra, MoKa, Forum OSIS serta Forum GenRe juga turut hadir dan aktif dalam diskusi tersebut. “Sebagai kawula muda kita harus berperan antara lain melalui tulisan untuk mempromosikan kota kita ke kancah nasional dan bahkan internasional,” ucap Farhan Abdulah Kusuma, aktivis GenRe Kota Banjar yang juga menjadi salah seorang kontributor penulis dalam buku itu.

Tercatat bahwa buku Goresan Pena Bangkitkan Kawula Muda ini merupakan buku YRBK yang ke-66 tapi menjadi buku pertama di tahun 2024. Selain mendapat apresiasi dari sejumlah pihak di Kota Banjar, buku ini mendapat apresiasi khusus dari Pjs Gubernur Papua Pegunungan, Velix V. Wanggai. “Semoga para pemuda di Wamena juga dapat membuat karya seperti ini. Literasi itu sangat penting bagi kalangan zilenial, buku dapat menjadi warisan yang penting. Kawula muda Papua ayo rajin membaca, rajin menulis, ayo kita buat catatan penting dari Wamena untuk Indonesia,” ucapnya saat menerima buku ini Sofian Munawar, Pendiri YRBK yang diundang dalam acara Seminar Publik Bersama Kaula Muda di Wamena.  

“Tulisan dalam buku ini menjadi jawaban nyata dari kawula muda bahwa mereka siap berkarya untuk kemajuan bangsa. Banyak capaian positif yang saat ini telah diraih oleh para kawula muda dalam beragam bidang. Mulai dari bidang akademik, seni-budaya, olahraga, dan bidang-bidang lainnya. Ragam prestasi dan capaian ini tentunya penting untuk didokumentasikan dan diabadikan menjadi buku. Menjadi semacam goresan monumen prestasi yang dapat menjadi inspirasi bagi kita sebagai anak bangsa bahwa semangat kawula muda harus terus dijaga dan ditempa, sekaliguis hal ini dapat mendorong dan menumbuhkan tradisi juara,” kata Sofian menjelaskan.***

Informasi terkait:

 

Peluncuran buku Goresan Pena Bangkitkan Kawula Muda di STISIP Bina Putera

Buku Goresan Pena Bangkitkan Kawula Muda sampai di Wamena, diterima langsung Pj. Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai

SEWINDU YRBK

RUANG BACA KOMUNITAS – Dua sekolah dasar dan pegiat literasi di Kota Banjar, Jawa Barat menerima penghargaan sebagai sekolah dan tokoh peduli literasi dari Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK).

Penghargaan tersebut diberikan saat acara puncak Literasi Ramadhan yang berlangsung di Aula Toserba Pajajaran, Rabu (3/4/2024).

Pemberian penghargaan itu juga dalam rangka memperingati Harlah YRBK Kota Banjar, yang mana pada 4 April 2024 ini memasuki usianya ke-8 atau genap satu windu.

Pendiri YRBK Kota Banjar Sofian Munawar mengatakan, terdapat tiga kategori penghargaan yaitu kategori lembaga atau sekolah. Yakni sekolah peduli literasi, perusahaan atau korporasi dan tokoh literasi.

Untuk kategori sekolah atau lembaga yang menerima penghargaan sebagai sekolah peduli literasi yaitu SDN 1 Banjar dan SMPIT Insantama. YRBK menilai dua sekolah tersebut sangat aktif dan menonjol dalam kegiatan literasinya.

Kategori Penghargaan Tokoh Peduli Literasi dari YRBK Kota Banjar
Pemberian penghargaan yang kedua yaitu kategori perusahaan atau korporasi peduli literasi. Penghargaan pada kategori ini YRBK berikan kepada Toserba Pajajaran, yang mana perusahaan ini memiliki kepedulian tinggi dalam mendorong kegiatan literasi di Banjar.

Baca Juga: RBK Kota Banjar Raih Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka dari Perpusnas

Adapun kategori tokoh peduli literasi diberikan kepada empat orang, yaitu Imas Wahidah (Pengawas Kemenag Kota Banjar), Oo Kosidin (Kepala SMKN 4 Banjar).

Kemudina, Tina Cahya Mulyatin (Ketua STISIP Bina Putera Banjar), dan Kusmana (Kepala UPTD SMPN 8 Banjar).

“Para tokoh tersebut telah berdedikasi dan memberikan inspirasi dengan ragam kapasitas yang mereka miliki,” kata Sofian Munawar, Kamis (4/4/2024).

Lanjutnya menyebut, YRBK juga memberikan apresiasi kepada korporasi dan sekolah yang punya atensi tinggi terhadap kegiatan literasi.

Menurutnya, pemberian penghargaan kepada para pegiat dan tokoh peduli literasi seharusnya diberikan oleh pemerintah.

“Idealnya pemerintah yang memberikan penghargaan seperti ini. Karena yang kami lakukan mewakili masyarakat ini hanya ikhtiar kecil mengapresiasi kiprah serta kepedulian mereka,” ungkap Sofian.

Ia menambahkan, pemberian penghargaan tersebut merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan Literasi Ramadhan. Sekaligus menyambut momen Harlah ke-8 Yayasan Ruang Baca Komunitas.

Baca Juga: Hari Guru, Kepala SMPN 3 Banjar Raih Penghargaan Tingkat Nasional

“Pada momen ini YRBK juga menggelar lima kegiatan, yaitu Safari Literasi Ramadhan, Ramadhan Menulis, Parade Puisi Ramadhan, dan berbagi inspirasi,” pungkasnya.***

Sumber: https://www.harapanrakyat.com/2024/04/sewindu-yrbk-kota-banjar-berikan-penghargaan-4-tokoh-peduli-literasi/

Informasi terlait lainnya:

Apresiasi Literasi 2024

Sekolah dan Tokoh Peduli Literasi

8 Tahun RBK Golorakan Semangat Literasi

AGENDA LITERASI RAMADAN 2024

RUANG BACA KOMUNITAS – Ramadan memang bulan istimewa. Dalam konteks religiusitas banyak istilah yang dinisbatkan pada bulan Ramadan. Selain sebagai bulan penuh berkah dan magfiroh, Ramadan sering disebut juga sebagai “bulan literasi” karena di bulan ini pula Sabda Ilahi tentang literasi menjadi cikal-bakal yang mengubah peradaban manusia, yakni turunnya wahyu pertama yang isinya perintah untuk membaca: Iqra!

Menyadari akan pentingnya bulan Ramadan sebagai “bulan literasi” maka kami tidak pernah melewatkan sahrul mubarok ini dengan beragam kegiatan literasi. Setiap bulan, kami di Ruang Baca Komunitas memang memiliki agenda kegiatan literasi, namun saat memasuki bulan Ramadan. kegiatan ini selalu kami tingkatkan, baik kuantitas maupun kualitasnya.

Sekadar re-fresh, berikut adalah agenda-agenda kegiatan Literasi Ramadan yang telah kami laksanakan tahun demi tahun:

  • Kegiatan Literasi Ramadan Tahun 2018

https://youtu.be/OOyRxJgqrnA?si=9-o6hCsmvOKNeFEn

  • Kegiatan Literasi Ramadan Tahun 2019

https://youtube.com/watch?v=DFj8t99MzAE&feature=shared

  • Kegiatan Literasi Ramadan Tahun 2020

https://youtu.be/xe_S3Ixislg?si=QC11246e9oFQmEOJ

  • Kegiatan Literasi Ramadan Tahun 2021

https://youtu.be/BDI_CaY0LuI?si=8KvjNGQRDLEc2UC9

  • Kegiatan Literasi Ramadan Tahun 2022

https://youtu.be/ULbMm4mbhNQ?si=SYaJTODvfwjLpi7a

  • Kegiatan Literasi Ramadan Tahun 2023

https://www.youtube.com/watch?v=QO2b2M4gtoc

Untuk kegiatan “Literasi Ramadan Tahun 2024” ini, kami telah mengagendakan lima bentuk kegiatan, yaitu: Safari Literasi Ramadan, Parade Puisi Ramadan, Ramadan Menulis (RaMen), Sesi Berbagi Inspirasi (SEGI), serta pemberian Penghargaan Tokoh Peduli Literasi. Kelima agenda kegiatan ini diharapkan bukan saja mengisi “bulan suci dengan giat literasi”, namun lebih dari itu dapat menjadi cara tersendiri untuk “memakmurkan dan mengkhidmati bulan suci” secara lebih berarti.

Kita tentu sudah mafhum bahwa saat ini negeri kita masih tertinggal dalam banyak hal. Salah satu penyebab utama ketertinggalan kita adalah masih rendahnya kualitas SDM yang dimiliki. Dalam konteks inilah literasi sebagai salah satu poros utama pendidikan menjadi kunci bagi kemajuan negeri. Dengan begitu pula semangat Literasi Ramadan diharapkan dapat berkontribusi bagi peningkatan kualitas SDM sebagai kunci kemajuan negeri.

Agenda Literasi Ramadan 2024:

LITERASI DEMOKRASI – Salam Integritas dari Ruang Baca Komunitas

Perhelatan Pemilu serentak tahun 2024 tentunya bukan sekadar “pesta” demokrasi, namun begitu harus dipandang sebagai bagian dari ikhtiar kebangsaan yang penuh dengan keadaban untuk mendorong proses politik demokratik yang baik. Kami menyadari bahwa Pemilu akan bermakna sebagai ajang kontetasi demokrasi yang sehat jika semua pihak (Penyelenggara dan Peserta Pemilu) serta masyarakat memiliki integritas.

Menyadari hal itu, maka kami ingin turut memberi kontribusi sekecil apapun dalam proses ini. Upaya sederhana yang kami lakukan antara lain melalui edukasi dan advokasi literasi demokrasi dengan penayangan video pendek yang relevan dengan semangat untuk mendorong masyarakat literat.

Selain itu, kami juga menyuguhkan tayangan spesial dalam program SEGI, Sesi Berbagi Informasi dengan tema khusus kepemiluan. Berikut beberapa segmen video pendek dan tayangan SEGI dari kami, dengan tema spesial “Literasi Demokrasi Kepemiluan”.

 

  1. Pemilu Cerdas Berintegritas
  1. Sosialisasi untuk Pemilih Pemula

 

  1. Pengawasan Partisipastif dalam Pemilu
  1. Aspirasi GenZi
  1. Aspek Kesehatan dalam Pemilu

Semoga bermanfaat. Salam Integritas dari Ruang Baca Komunitas … ✍⛳🙏

SAMBUT HGN 2023 RBK GELAR TUGU: TUMPENG UNTUK GURU

RUANG BACA KOMUNITAS – Dalam rangka mengkhidmati Hari Guru Nasional (HGN), Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) menggelar acara Tumpeng untuk Guru (TUGU). Acara ini merupakan bentuk penghormatan terhadap guru melalu kegiatan sederhana dengan melakukan refleksi dan apresiasi bertepatan dengan HGN yang biasa diperingati setiap tanggal 25 November.

Acara refleksi diisi saling sharing, berbincang pengalaman baik dari para guru senior yang telah berdedikasi sangat lama maupun dari guru muda muda berprestasi serta kesan-pesan dari para siswa. Acara dipadukan juga dengan selingan berbagai tampilan seperti pembacaan puisi, penampilan lagu yang semuanya bertemakan “guru” dari perwakilan sejumlah sekolah yang hadir.

Sementara untuk kegiatan apresiasinya, YRBK memberikan Piagam Penghargaan dan bingkisan untuk enam orang Guru Inspiratif Berdedikasi. Keenam Guru yang mendapatkan Penghargaan adalah:

  1. Dety Suherdiaty (Guru PAUD Flamboyan)
  2. Dra. Titin Rusyanti, M.M.Pd. (Guru SDN 1 Banjar)
  3. Hj. Siswati, S.Pd., M.Pd. (Mantan Kepala SMPN 8 Banjar)
  4. Oyo Supena, S.Pd. (Guru SMAN 1 Banjar)
  5. H.A. Suryana, S.Ag. (Guru SMKN 1 Banjar)
  6. Putri Sri Jayanti, S.Pd. (Guru SMAN 3 Banjar)

Acara TUGU dihadiri puluhan guru dan siswa bertempat di Sekretarit YRBK. Beberapa siswa tampil dengan penuh semangat, seperti Aufar Favian Ezar (SDN 1 Banjar), Clara Aleysia Adinata (SMPN 1 Banjar), Citra Septriani, Rizki Januar, dan Nazlia Zahra (SMAN 1 Banjar), Atika Rahmatir Rahim (SMAN 2 Banjar), serta tampilan kolaborasi Krucil RBK (Anggie, Aura, Desti, Yuli) yang diiringi instrumental spesial dari Ambu Lilis.

Kegiatan TUGU dipungkas dengan potong tumpeng dilanjut dengan ramah tamah dan obrolan santai para guru dan siswa sambil makan tumpeng bersama. “Ini hanya acara sederhana saja, namun kita berharap tetap penuh makna. Intinya kami ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru pada momentum HGN yang boleh dibilang sebagai lebarannya para guru. Terima kasih atas segala dedikasi para guru yang selalu menjadi pelita untuk kemajuan negeri,” kata Sofian Munawar, Pendiri YRBK yang merupakan inisiator kegiatan ini.***

TIM PUSBANGLIN KEMENDIKBUDRISTEK MELAKUKAN MONEV DI RUANG BACA KOMUNITAS

RUANG BACA KOMUNITAS – Alhamdulillah, setelah tuntas melaksanakan rangkaian kegiatan Program Penguatan Komunitas Sastra, Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) kedatangan Tim Monitoring dan Evaluasi (MonEv) dari Pusat Pengembangan dan Perlindungan (Pusbanglin) Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek sebagai kuasa anggaran yang memberikan dukungan penuh pada pelaksanaan program ini.

Tim Pusbanglin yang ditugaskan melakukan MonEv terdiri dari dua orang, yaitu Siti Sulastri (Verifikator Keuangan) dan Dhiny Octavia (Pengelola Keuangan). Berdasarkan Surat Tugas yang ditandatangani Kepala Pusbanglin, Imam Budi Utomo, Tim MonEv ditugaskan melakukan pendampingan di YRBK selama 3 hari, terhitung 5-7 November 2023.

Program Penguatan Komunitas Sastra yang dilakukan YRBK terdiri dari lima kegiatan, yaitu: Lomba Cipta Puisi untuk Guru, Lomba Baca Puisi untuk Siswa, Pagelaran Puisi, Penerbitan Buku Antologi Puisi, serta Peluncuran dan Diskusi Buku Antologi Puisi. Keseluruhan kegiatan mengambil tematik “Semangat Kebangsaan” sesuai konteks waktu pelaksanaan program yang sebagian besar dilaksanakan pada bulan Oktober, “Bulan Bahasa” termasuk dan terutama semangat “Sumpah Pemuda” sebagai puncaknya.

Seluruh kegiatan yang didanai Bantuan Pemerintah Bidang Sastra dan Kebahasaan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan target yang direncanakan. Selain melakukan monitoring dan evaluasi terhadap semua rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan YRBK, Tim MonEv juga meminta untuk menghadirkan lima (5) orang perwakilan yang dapat menjadi representasi para pihak yang telah terlibat dalam rangkaian kegiatan Program Penguatan Komunitas Sastra yang telah dilakukan YRBK.

Kelima orang yang dihadirkan diminta untuk memberikan testimoni terkait kegiatan Program Penguatan Komunitas Sastra yang telah dilakukan YRBK. Kelima orang yang hadir memberikan testimoni yaitu: Drs. H. Kaswad, M.Pd.I (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, mewakili pejabat OPD terkait), Tina Cahya Mulyatin, S.IP., M.Si (Ketua STISIP Bina Putera Banjar) dan Firman Nugraraha, S.H., C.L.I (Analis Kebijakan Publik) keduanya mewakili Narasumber kegiatan Peluncuran dan Diskusi Buku. Sementara untuk kegiatan Lomba Cipta dan Baca Puisi diwakili oleh Saiful Hadi, S.Sos (Peserta sekaligus Juara Lomba Cipta Puisi) dan Jessica Purboyo (Peserta sekaligus Juara Lomba Baca Puisi).

Dalam penyampaian testimoninya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Drs. H. Kaswad, M.Pd.I menilai bahwa kegiatan penguatan komunitas sastra sangat penting untuk menumbuhkan apresiasi sastra di kalangan masyarakat. Menurutnya, kegiatan yang telah dilaksanakan YRBK sudah sangat baik dan mendapat apresiasi positif dari masyarakat luas di Kota Banjar. “Harapannya ke depan, program penguatan komunitas sastra ini dapat terus berlanjut serta terus mendapatkan support dan dukungan dari Badan Bahasa Kemendikbudristek sehingga apresiasi masyarakat terhadap sastra dan kebahasaan akan terus mengalami peningkatan,” tambahnya. **

 

 

 

 

 

SASTRA DAN KEMAJUAN BANGSA

SASTRA DAN KEMAJUAN BANGSA

Sofian Munawar [1]

 

“Mendorong sastra dan seni adalah kewajiban setiap warga negara yang baik kepada negaranya.” – George Washington

 

Membincang ulang sastra, saya selalu teringat Rachmat Djoko Pradopo, salah satu dosen idola saya di Fakultas Sastra UGM. Dalam banyak kesempatan perkuliahan, khususnya mata kuliah “teori sastra” yang diampunya, beliau seringkali menyitir ucapan Horace atau nama panjangnya Quintus Horatius Flaccus dalam bukunya Ars Poetica bahwa sastra yang baik harus memuat dulce et utile.

Dulce et utile merupakan istilah yang digunakan Horace untuk menyebut bahwa karya sastra mesti menampilkan keindahan (dulce) sekaligus memberikan makna atau kebermanfaatan bagi kehidupan (utile). Meski banyak juga yang berpendapat bahwa “dulce et utile” bukan saja sebagai syarat bagi sebuah karya sastra, melainkan juga untuk semua disiplin keilmuan.

Namun point yang ingin saya tekankan di sini adalah persepsi dominan yang saat ini masih terkesan di masyarakat bahwa sastra dipahami sebatas hobi atau kesenangan. Sastra hanya identik dengan puisi, cerpen, novel atau karya-karya fiksi lain sebagai media hiburan semata.  Padahal, perjalanan sejarah telah menunjukkan pada kita bahwa sastra juga lekat kaitannya dengan perjuangan bangsa.

Benar bahwa sastra telah dijadikan media sebagian orang yang memiliki hobi dan panggilan jiwa menjadi seorang penulis. Konsistensi mereka yang memilih panggilan hidup di jalur ini tak sedikit meraih predikat sebagai sastrawan, penyair, atau bahkan budayawan. Namun lebih dari itu, butuh suatu kesadaran atau mungkin penyadaran bahwa dalam perjalanan sejarah kebangsaan, sastra telah menunjukkan peranannya sebagai arena perjuangan. Dari sejarah kita memahami, betapa sastra berperan sangat penting dalam membangun peradaban. Sastra bahkan dapat menjadi media untuk memupuk, membentuk, dan mewariskan jati diri sekaligus menjadi cermin yang merefleksikan tingkat peradaban suatu bangsa.

 

Berkaca pada Perjuangan Bangsa

Adalah Muhammad Yamin, salah seorang begawan sastra yang secara konsisten mendedikasikan hidupnya, memperjuangkan kemerdekaan bangsa melalui “jalur sastra”. Yamin dikenal sebagai penggagas utama penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan dan bahasa persatuan. Dari tangannyalah konsep Sumpah Pemuda dan juga konsep awal Pancasila mengemuka hingga kini keduanya menjadi pedoman utama kita dalam berbangsa-bernegara.

Kalau kita komparasikan dengan pengalaman di sejumlah negara, kita pun akan menyaksikan hal serupa. Sejarah mencatat, misalnya Rabrinndarath Tagore di India, Muhammad Iqbal di Pakistan, Jose Rizal di Philipina, termasuk beberapa sastrawan Amerika latin yang memiliki kiprah luar biasa dalam perjuangan bangsanya. Tak heran jika George Washington mengatakan bahwa “Mendorong sastra dan seni adalah kewajiban setiap warga negara yang baik kepada negaranya.”

Dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia pun kita melihat betapa sastrawan dan karya-karyanya telah menjadi inspirasi, mengisi dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal maupun nilai-nilai keindonesiaan. Dari Amir Hamzah, Abdoel Moeis, Muhammad Yamin, Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, Buya Hamka, Putu Wijaya, WS. Rendra, dan para Sastrawan terkemuka lainnya kita dapat menggali inspirasi dan semangat kebangsaan melalui karya-karyanya yang luar biasa.

 

Ikhtiar Kecil: Antologi Puisi Kebangsaan

Buku Antologi Puisi Kebangsaan yang kami luncurkan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ke-95, Sabtu 28 Oktober 2023 merupakan rangkaian tak terpisahkan dari program “Penguatan Komunitas Sastra” Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK). Kegiatan ini didukung penuh oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Program Penguatan Komunitas Sastra yang kami gulirkan didasarkan pada asumsi dasar bahwa selain menjadi identitas bangsa, sastra dan kebahasaan merupakan salah satu kebutuhan tidak terpisahkan dari kemajuan sebuah bangsa. Karenanya, apresiasi sastra dan kebahasaan harus menjadi keinsafan semua pihak untuk turut menjaga dan mengembangkannya dalam beragam bentuknya, menjadi bagian tak terpisahkan dari literasi peradaban sebagai kunci kemajuan.

Ada empat rangkaian kegiatan yang kemudian kami agendakan, di mana antara satu sama lainnya saling menguatkan. Pertama, lomba cipta puisi untuk para guru. Kedua, lomba baca puisi untuk  para pelajar. Ketiga, pagelaran sastra dan apresiasi puisi hasil lomba cipta dan baca puisi. Keempat, penerbitan dan peluncuran buku antologi puisi yang berasal dari para pesera maupun juri lomba baca dan cipta puisi.  Keempat agenda kegiatan tersebut   dapat divisualisasiakn dalam bagan berikut.

Mencipta puisi adalah seni mengungkapkan perasaan dan gagasan melalui media kata dan kepekaan bahasa. Lomba puisi untuk guru bertujuan untuk mewadahi gagasan, ide, imajinasi, serta kreativitas para guru melalui penulisan puisi. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan dan pengembangan apresiasi sastra, memupuk kepekaan berbahasa serta memacu semangat dan merangsang kreativitas para guru untuk berkarya.

Adapun tematiknya disesuaikan dengan konteks Bulan Bahasa dan pengkhidmatan Hari Sumpah Pemuda sehingga tema seluruh segmen kegiatan diorientasikan pada tematik “Semangat Kebangsaan” di mana momentum Sumpah Pemuda menjadi salah satu elan vitalnya. Karena itu, penerbitan dan peluncuran buku “Antologi Puisi Kebangsaan” dipilih menjadi tema sentral sebagai bentuk pengkhidmatan Bulan Bahasa dan semangat Sumpah Pemuda. Ikhtiar kecil ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya kita dalam memupuk semangat dan nilai-nilai kebangsaan dengan menjadikan bahasa dan sastra sebagai salah satu modal utamanya.

 

Banjar, 28 Oktober 2023

[1] Sofian Munawar, Pendiri Yayasan Ruang Baca Komunitas, penanggung jawab program Penguatan Komunitas Sastra YRBK yang didukung penuh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek RI, 2023.

ANTOLOGI PUISI KEBANGSAAN DILUNCURKAN

RUANG BACA KOMUNITAS – Dalam rangka menyambut dan memperingati Sumpah Pemuda dan mengkhidmati Bulan Bahasa, Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) menggelar peluncuran dan diskusi buku “Antologi Puisi Kebangsaan”. Bertempat di Auditorium STISIP Bina Putera Banjar, acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Drs. H. Kaswad, M.Pd.I yang juga memberikan Kata Pengantar dalam buku ini.
Buku “Antologi Puisi Kebangsaan” merupakan karya kolaboratif, ditulis bersama para peserta Lomba Cipta Puisi Kebangsaan yang diikuti oleh para guru mulai dari jenjang TK/PAUD, SD-MI, SMP-MTs, maupun jenjang SLTA (SMA, SMK, dan MA) se-Kota Banjar. Selain para peserta lomba, para Juri juga turut menyumbangkan puisinya serta ditutup dengan bagian epilog yang ditulis oleh Ketua STISIP Bina Putera Banjar, Tina Cahya Mulyatin, S.IP., M.Si.
Acara peluncuran dan diskusi buku dihadiri juga Kepala Kantor Kemenag Kota Banjar, Kabid Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Banjar, para Penulis buku serta mahasiswa dan siswa perwakilan dari seluruh sekolah tingkat SLTA se-Kota Banjar. Kegiatan peluncuran dan diskusi buku ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan “Penguatan Komunitas Sastra”, program yang didukung penuh oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek.
Dalam sambutan pembukaanya, Kepala Disdikbud Kota Banjar memberikan apresiasi yang tinggi atas terrealisasinya penerbitan dan peluncuran buku ini. “Ini merupakan hasil kreasi yang patut diapresiasi, semoga dapat mewadahi para guru dan masyarakat Banjar umunya untuk berkiprah dalam dunia sastra, bukan hanya di Kota Banjar, tapi juga mampu go nasional dan bahkan go internasional,” tambahnya.
Usai pembukaan dan peluncuran buku secara simbolis yang ditandai penyerahan buku dari penerbit kepada para pihak, acara dilanjutkan dengan diskusi buku menghadirkan tiga Narasumber: Tina Cahya Mulyatin, S.IP., M.Si. (Ketua STISIP Bina Putera Banjar), Firman Nugraha, S.H., C.L.I (Analis Kebijakan Publik), dan Sofian Munawar (Pendiri Yayasan Ruang Baca Komunitas).
Puluhan peserta yang memenuhi Auditorium STISIP Bina Putera tampak sangat bersemangat. Sejumlah guru dan siswa dari berbagai kalangan seperti dari Organisasi Mahasiswa, Forum OSIS, Forum Genre menyampaikan sejumlah pertanyaan terkait isi buku dan aktualisasi wacananya yang disampaiukan para Narasumber.
Selain itu, acara peluncuran dan diskusi buku juga dimeriahkan dengan kehadiran Duta Baca Provinsi Jawa Barat sebagai Bintang Tamu. Mereka turut memeriahkan acara dengan menyumbangkan bacaan puisi “Mana Sumpahmu”. Puisi ini merupakan refleksi dari semangat Sumpah Pemuda yang ditulis Pendiri YRBK, Sofian Munawar. ***
Scroll to Top