YRBK

PARADE PUISI MERDEKA DI RBK

Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) merupakan momentum spesial dalam banyak hal, termasuk bagi kami di Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK). Setiap menjelang HUT RI kami selalu menyiapkan kegiatan spesial, terutama dalam kaitannya dengan literasi, sastra, dan giat pustaka lainnya yang menjadi konsen utama YRBK.

Sebagai pengingat, sejumlah kegiatan yang sudah dan sering kami selenggarakan bertepatan dengan HUT RI yaitu: Safari Literasi Merdeka, Lomba Cipta dan Baca Puisi, Lomba Bertutur (Storytelling), Seminar Refleksi Kemerdekaan, Penulisan dan Penerbitan Buku, Peluncuran dan Bedah Buku, Lomba Resensi Buku, serta Parade Puisi yang semuanya tentunya bertema “Semangat Merdeka” sesuai konteks dan geistzeit-nya.

Untuk HUT RI 2024 kami mengadakan “Parade Puisi Merdeka” di kanal Youtube Ruang Baca Komunitas. Adapun puisi-puisi yang diparadekan bersumber dari program kami sebelumnya, yaitu penerbitan buku Antologi Puisi Kebangsaan yang didukung penuh oleh Pusbanglin Badan Bahasa Kemendikbudristek pada tahun 2023. Beberapa puisi dalam buku ini yang memiliki tema sangat relevan dengan “Semangat Kebangsaan” dibacakan dengan semangat kolaborasi: “Guru Menulis Siswa Membaca”. Jadi, puisi-puisi terpilih karya para guru dibacakan oleh para siswa dalam parade puisi ini. Berikut sejumlah puisi terpilih yang diikutsertakan dalam “Parade Puisi Merdeka di RBK”, mari kita simak bersama …

Ooya, sebelum menyimak parade puisinya, izinkan menutup pengantar ini dengan sebuah “Pantun Merdeka” berikut:

 

Mau dangdutan sama pengamen

Simpan sepatu di parkiran

Hayuuu Agustusan di IKN

Semoga saja tidak kebanjiran

Di langit, awan membiru

Bawa semangat Nusantara baru

Dirgahayu negeriku

Semoga sejahtera selalu!

 

 

1. ANAK KEBUN DI TANAH MERDEKA Karya Dindin Nurdiati

2. SELAMAT PAGI INDONESIA Karya Syaiful Bahri Lubis

3. BANGKIT PERSADAKU Karya Tuti Haryati

 

4. IMAJINASI MERDEKA Karya Saiful Hadi

5. SUARA SERAK KEMERDEKAAN Karya Warlia

 

6. MAKNA, KATA DAN SAKSI Karya Ameliana Sapitri

 

7. APA KABAR NEGERI INI Karya Muhamad Erwin Nugraha

 

8. SANG SAKA NUSANTARA Karya Raden Dinny Noviany

 

9. SANG MERAH PUTIH Karya Lilis Nur Hafsoh

Link Terkait:

Parade Puisi Kebangsaan Terfavorit Tahun 2023

1. PROKLAMASI Karya Sugiharti

 

2. JATI DIRI INDONESIA Karya Siti Maroah

Kegiatan Workshop Sesi Ketiga Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar

WORKSHOP MENULIS CERITA RAKYAT BERSAMA KAULA MUDA KOTA BANJAR (BAGIAN KETIGA)

Banner Workshop Sesi Ketiga Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar

RUANG BACA KOMUNITAS – Agenda pamungkas, workshop Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar edisi ketiga dilaksanakan di PapiMami Café, Mekarsari, Pataruman, Kota Banjar pada Sabtu 27 Juli 2024. Pada workshop edisi ketiga ini kami sengaja ingin memberikan nuansa lain yang bersifat komparatif dengan menghadirkan dua narasumber dari Kota Banjar dan dua narasumber lainnya dari luar kota.

Dua narasumber dari luar kota adalah Abdul Malik Firdaus (Dosen UNSOED Purwokerto) dan Zoni Sulaiman (Ketua Prodi PBSI, IPI Garut). Sementara dua narasumber Kota Banjar adalah Putri Sri Jayanti, Guru SMAN 3 Banjar yang meraih prestasi sebagai Guru Inspiratif Tingkat Provinsi Jawa Barat dengan Budayawan Banjar yang sekaligus merupakan Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan.

Abdul Malik Firdaus dalam paparannya menyebutkan bahwa Qur’an sebagai kitab suci pun sebagian besar isinya merupakan cerita yang menjadi ibrah atau pembelajaran agar kita sebagai manusia senantiasa membudayakan kebaikan untuk kemaslahatan. Demikian juga khazanah budaya kita, baik di Jawa maupun di Tatar Sunda memiliki kekayaan budaya yang diceritakan secara turun temurun. Salah satunya seperti Cerita Baturaden di Banyumas yang sangat me-legenda. “Cerita itu pastinya memiliki pesan moral yang kuat agar kita senantiasa terus berbuat baik,” ungkapnya.

Zoni Sulaiman juga mengulas beberapa cerita rakyat, khususnya yang menjadi legenda di Kabupaten Garut, seperti Legenda Situ Bagendit. Zoni juga menyebutkan bahwa terkait dengan cerita rakyat  ada pengaturan utama dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yakni adalah tata kelola atau pengelolaan terhadap Objek Pemajuan Kebudayaan. Senada dengan itu, Pasal 32 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.

Narasumber lainnya, Budayawan Kota Banjar, Yayan Sukirlan bercerita mengenai proses kreatif dalam berkarya. Pencipta cerita Ki Banteng Loreng ini menuturkan bahwa kisah yang diangkatnya berangkat dari pengalaman konkret dari kehidupan nyata meskipun dalam ceritanya memang dibumbui dengan kiasan-kiasan dan pesan moral yang kental. Kuwu teladan ini juga bercerita tentang “visi dan misi” Desa Cibeureum yang dipimpinnya dalam kalimat yang menggugah masyarakat, yakni: “Rajawali Hiber”. Frasa ini menjadi landasan gerak dan penyemangat warga desanya untuk meraih kemajuan kampong halamannya.

Sementara Putri Sri Jayanti lebih fokus pada tema “Menulis Semangat Tanpa Plagiat”. Ia menuturkan bahwa salah satu hal penting dalam membuat karya tulis adalah nilai keaslian (orisinalitas) bahwa penulis harus menjauhkan diri dari perilaku menjiplak (plagiat).  Untuk itu, kepada para peserta, ia mengenalkan beberapa aplikasi untuk mengecek dan menghindari plagiat, seperti melalui Turnitin dan Plagiarisme Checker yang dapat disimak pada: www.duplichecker.com.

Seperti workshop sebelumnya, workshop sesi ini juga dipungkas dengan sesi RTL (Rencana Tindak Lanjut) dipandu Sofian Munawar, Pendiri YRBK. Pada sesi ini peserta workshop diingatkan lagi agar dapat menuntaskan tugas tulisannya sesuai jadwal yang sudah disepakati sehingga naskah tulisan dapat segera dilajutkan prosesnya ke tahap penerbitan, mulai dari pracetak: editing, (setting layout) dan proses cetaknya sesuai target yang diharapkan. (Tim YRBK/Editor: Murniati).

Kegiatan Workshop Sesi Ketiga Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar
Kegiatan Workshop Sesi Ketiga Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar

Link Informasi Terkait: https://www.youtube.com/watch?v=gJLvEDwzLZ8

WORKSHOP MENULIS CERITA RAKYAT BERSAMA KAULA MUDA KOTA BANJAR (BAGIAN KEDUA)

RUANG BACA KOMUNITAS – Workshop Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar gelaran Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) yang didukung penuh oleh Pusbanglin Badan Bahasa, Kemendikbudristek melalui Bantuan Pemerintah Bidang Sastra dan Kebahasaan akan dilaksanakan selama tiga rangkaian tahapan.

Setelah workshop tahap pertama dilaksanakan pada 17 Juli 2024, berikutnya YRBK mengadakan Workshop Tahap Kedua menghadirkan tiga narasumber: H. Alfi Mauluddin, ST., MM, (Founder Desa Bahasa Banjar), Dedeh Rohayati (Dosen FKIP UNIGAL), dan Firman Nugraha, SH., C.L.I (Pemerhati Pendidikan). Selain ketiga narasumber itu, hadir pula informan tambahan, yakni Saiful Hadi, Sos., Guru Inspiratif yang telah menelorkan puluhan karya buku.

Workshop tahap kedua ini dilaksanakan di komplek Desa Bahasa Banjar pada Sabtu 20 Juli 2024 dipandu oleh Nurul Ilmi Pujiastuti, Dosen STIT Muhammadiyah Banjar. Alfi Mauluddin yang tampil menjadi narasumber pertama menyebutkan bahwa Kota Banjar memiliki banyak cerita dengan puluhan situs budaya, namun sayangnya belum banyak digali secara serius. Karena itu, menurut Alfi, upaya yang dilakukan YRBK sangat penting untuk didukung bersama. “Dokumentasi yang serius mengenai budaya Kota Banjar hampir belum ada, ini menjadi urgen untuk diupayakan ke depan agar warisan budaya tidak hilang ditelan waktu,” ucapnya.

Narasumber berikutnya, Dedeh Rohayati membuat klasifikasi cerita-cerita yang ada dan berkembang di Kota Banjar menjadi tiga varian: Legenda, Mitos, dan Dongeng. Menurutnya, upaya yang akan dikaukan YRBK melalui program ini titik fokusnya lebih pada “Legenda” tempat dan sejenisnya. Ia mengusulkan tidak hanya terbatas ke Legenda saja, tapi mitos dan dongeng yang bersifat fiksi juga tidak masalah, tapi yang penting memiliki pesan moral yang baik sehingga dapat bermanfaat sebagai pembelajaran untuk kehidupan yang lebih baik.

Sementara itu, Firman Nugraha menyoroti aspek kreasi dan inovasi yang harus dimiliki oleh kawula muda dalam berbagai hal, termasuk dan terutama dalam karya tulis. Menurutnya, kreasi dan inovasi ditandai pada dua hal utama: kebaruan (novelity) dan keaslian (originality). Dengan begitu, kawula muda harus memegang dua hal penting itu dalam berkarya. Namun begitu diakui bahwa dalam perkembangan keilmuan nyaris mustahil hal-hal yang benar-benar baru, jadi boleh juga mengadaptasi atau memodifikasi yang sudah ada tapi dengan perspektif yang otentik dan khas sehingga kita terhindar dari upaya menjiplak.

Dinamika wacana diperkaya lagi dengan informasi dan pengalaman baik (best practice) dari Saiful Hadi, Guru SMAN 2 Banjar yang telah memiliki prestasi dan sejumlah karya buku. Saiful Hadi memprovokasi peserta workshop agar senantiasa terus bersemangat dalam menulis. “Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak orang kaya, maka menjadi penulis adalah pilihan terbaik untuk menjadi orang terhormat,” ucapnya menyitir Mutiara Kata dari Sayyidina Ali.

Seperti workshop sebelumnya, workshop sesi ini juga dipungkas dengan sesi RTL (Rencana Tindak Lanjut) dipandu Sofian Munawar, Pendiri YRBK. Pada sesi ini peserta workshop diingatkan lagi agar tetap fokus pada tema yang sudah dipilih untuk ditulis serta lebih semangat lagi untuk terus mencari-menggali, memperkaya informasi dan menambah bahan-bahan penulisan lainnya yang relevan. Hal ini sekaligus untuk updating dan upgrading pada pertemuan workshop berikutnya. (Tim YRBK/Editor: Murniati).

Kegiatan Workshop Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar Sesi Pertama

WORKSHOP MENULIS CERITA RAKYAT BERSAMA KAULA MUDA KOTA BANJAR (BAGIAN PERTAMA)

RUANG BACA KOMUNITAS – Setelah agenda sosialisasi program Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar selesai digelar, berikiutnya Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) mengadakan kegiatan pelatihan atau workshop menulis bersama 20 kawula muda yang terpilih. Rangkaian program ini sepenuhnya didukung oleh Pusbanglin Badan Bahasa, Kemendikbudristek melalui Bantuan Pemerintah Bidang Sastra dan Kebahasaan Tahun 2024.

Rangkaian workshop itu sendiri rencananya akan dilaksanakan selama tiga tahapan hingga akhirnya para peserta workshop berhasil menyusun laporan tulisannya sebagai bahan buku antologi yang akan diterbitkan. Untuk workshop tahap pertama, YRBK menghadirkan tiga narasumber: Dr. Asep Mulyana, MA (Budayawan yang bertugas di Kantor Kemenag Kota Banjar), Duddy RS (Tokoh Literasi Media, mantan Pemred Surat Kabar Harian Kabar Pringan Tasikmalaya), dan Tina Cahya Mulyatin, S.IP., M.Si. (Ketua STISIP Bina Putera Banjar).

Workshop tahap pertama ini dilaksanakan di Aula Saung Omah Kota Banjar pada Rabu 17 Juli 2024 dipandu oleh Ivan Mahendrawanto, SH (Sekretaris YRBK) dan Septian MS, SH (Forum TBM Kota Banjar).  Duddy RS, mantan Pemred Kabar Priangan yang tampil menjadi narasumber pertama mengatakan bahwa penulisan Cerita Rakyat dalam bentuk toponimi maupun legenda sangat penting untuk menggali dan mendokumentasikan budaya lokal yang dimiliki, karena itu workshop ini menjadi kesempatan yang baik bagi kawula muda untuk berperan menjadi “teroris” kreativitas melalui berbagai kreasi tulisannya.

Narasumber berikutnya, Tina Cahya Mulyatin mengingatkan pentingnya literasi bagi kawula muda dengan menjadikan tulisan sebagai modal kawula muda memberikan peran signifikan bagi kemajuan kota tercinta. Sementara itu, Asep Mulyana selain menambahkan kerangka metodologis dalam menulis juga memberikan simulasi bagaimana kiat efektif dalam menyusun suatu tulisan yang menarik. Pada sesi ini, seluruh peserta diajak untuk praktik langsung dibagi dalam beberapa kelompok kecil seraya diberi tugas kelompok untuk menulis dan berdiskusi serta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Acara workshop dipungkas dengan sesi RTL (Rencana Tindak Lanjut) dipandu Sofian Munawar, Pendiri YRBK. Pada sesi ini peserta workshop dipetakan untuk pembagian tema dan tugas penulisan untuk kemudian diperkaya dengan illustrasi, referensi, serta bahan-bahan penulisan lainnya yang relevan. Hal ini sekaligus untuk updating pada pertemuan workshop berikutnya. “Perlu dipetakan sejak awal agar tidak terjadi tumpang-tindih tema satu sama lainnya yang akan ditulis oleh para peserta workshop,” pungkas Sofian yang menjadi penanggung jawab program ini. (Tim YRBK/Editor: Murniati).

Kegiatan Workshop Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar Sesi Pertama

Kepala DKP, Kepala Disdikbud bersama Pengurus dan Pendiri YRBK

SOSIALISASI PROGRAM MENULIS CERITA RAKYAT DIBUKA KEPALA DISDIKBUD KOTA BANJAR

Kepala DKP, Kepala Disdikbud bersama Pengurus dan Pendiri YRBK
Kepala DKP, Kepala Disdikbud bersama Pengurus dan Pendiri YRBK

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Drs. H. Kaswad, M.Pd.I secara resmi membuka kegiatan Sosialiasi Program Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar. Program ini digagas oleh Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) dengan dukungan penuh dari Pusat Pengembangan dan Perlindungan (Pusbanglin) Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa, Kemendikbudristek RI.

Bertempat di Ballroom Hotel Mandiri Banjar, kegiatan sosialisasi ini dihadiri puluhan peserta berasal dari para siswa SLTA (SMA, SMK, dan MA) serta perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Banjar dan para aktivis Karang Taruna dari sejumlah desa maupun kelurahan. “Kita memiliki banyak kekayaan budaya yang perlu digali dan terus dijaga serta dilestarikan. Generasi muda Kota Banjar ditantang untuk memberikan peran dalam melestarikan dan mengembangkan tradisi budaya yang kita miliki,” ucap Kepala Disdikbud.

Ia mencontohkan keberadaan Singaperbangsa yang saat ini justru malah menjadi ikon Kabupaten Karawang. Padahal menurutnya, leluhuir pertama dari Singaperbangsa ada di Kota Banjar. “Yang di Karawang itu Singaperbbangsa IV, Abah-Buyutnya yaitu Singaperbangsa I adanya di Banjar, tapi kenapa sekarang justru ikonnya lebih terkenal di Karawang? Inilah salah satu tugas kawula muda sebagai generasi penerus untuk meluruskan sejarah sesuai dengan fakta yang sebenarnya,” tambahnya.

Selain dihadiri para kawula muda yang siap berpartisipasi dalam proses penulisan buku, kegiatan ini juga dihadiri oleh kalangan OPD terkait, baik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta perwakilan dari Kecamatan, Desa serta Kelurahan. Sementara narasumber utama kegiatan ini menghadirkan Dr. Nia Kania Permasih, S.STP., M.Si (Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan)  serta Sofian Munawar, MA (Pendiri YRBK). Rangkaian kegiatan sosialisasi dipandu Femy Seniwegiasari dan Diana Wulandari.

Kepala DKP Kota Banjar, Nia Kania Permasih menjelaskan bahwa saat ini memang sudah banyak kaula muda yang tertarik dan bahkan terbiasa menulis, tapi sayangnya menurut dia, masih sangat jarang diantara mereka yang peduli pada cerita-cerita lokal. “Padahal cerita lokal di Kota Banjar sangat kaya, mestinya kita semua terutama para generasi muda terpanggil untuk melestarikan warisan budaya itu sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan budaya dan identitas bangsa,” ucapnya.

Senada dengan itu, Pendiri YRBK, Sofian Munawar menyebutkan bahwa karya tulis merupakan hal penting dalam dunia kesusastraan, baik itu dalam bentuk puisi, prosa, maupun  bentuk-bentuk tulisan lainnya. Khazanah sastra suatu bangsa setidaknya akan dapat dilihat dan diukur dari produktivitas karyanya. Dalam konteks ini pun “Cerita Rakyat” sebagai salah satu genre di dalam karya sastra menempati posisi yang penting. “Karena itu, dengan mengambil fokus segmentasi kawula muda harapan kami tentunya masyrarakat terutama kalangan kawula muda di Kota Banjar memiliki kepekaan dan sekaligus wawasan serta pengetahuan untuk memahami khazanah sastra maupun budaya sebagai kebajikan dan kebijakan lokal (local wisdom) sehingga para kawula muda terdorong untuk terus menggali dan melestarikan sertta mengembangkaanya secara berkelanjutan.

Menyadari akan arti pentingnya kekayaan ilmu dan peradaban, termasuk khazanah budaya sebuah kota, maka Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) dengan dukungan penuh dari Pusbanglin, Badan Bahasa, Kemendikbudristek akan mengadakan pelatihan menulis (workshop) dengan tema “Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”.

Melalui kegiatan ini, para kawula muda akan dilatih dan dibimbing hingga tulisannya layak didokumentasikan dalam buku antologi. Kawula muda Kota Banjar yang berusia 16-24 tahun diajak untuk berpartisipasi menjadi bagian dari program ini. Setelah kegiatan sosialisasi ini, Panitia YRBK berdasarkan masukan dari Tim Penilai/Peer Reviewer akan memilih 17 – 20 orang peserta yang akan diundang untuk mengikuti rangkaian kegiatan berikutnya, yakni: “Workshop Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”. Kegiatan workshop penulisan ini diagendakan berjalan dalam tiga tahap hingga proses naskah selesai dan siap untuk diterbitkan menjadi buku Antologi Cerita Rakyat Kota Banjar. ***

Informasi terkait:

Pasundan News: https://pasundannews.com/yayasan-ruang-baca-komunitas-kota-banjar-gelar-sosialisasi-program-menulis-cerita-rakyat/

Pikiran Rakyat:

https://kabarbanjar.pikiran-rakyat.com/kabar-banjar/pr-3198326428/yrbk-dorong-kawula-muda-menulis-cerita-rakyat-sofian-perkataan-lisan-dilupakan

Harapan Rakyat TV:

Redaksi RadarTV:

 

MENULIS CERITA BERSAMA KAWULA MUDA

Verba volant scripta manent.”

Semboyan itu sangat lekat dan erat bagi para arsiparis. Peribahasa Latin ini secara harfiah memiliki arti bahwa perkataan lisan itu akan dilupakan, sementara tulisan bersifat tetap. Idiom ini juga menegaskan betapa pentingnya tulisan sebagai media pewarisan keilmuan dan bahkan dalam konteks makro: peradaban! Karena berkat tulisan itulah khazanah keilmuan dan peradaban dapat dipelihara dan diwariskan dari masa ke masa.

Karya tulis merupakan hal penting dalam dunia kesusastraan, baik itu dalam bentuk puisi maupun prosa. Khazanah sastra suatu bangsa setidaknya akan dapat dilihat dan diukur dari produktivitas karyanya. Dalam konteks ini pun “Cerita Rakyat” sebagai salah satu genre di dalam karya sastra menempati posisi yang penting. Dalam khazanah Sastra Nusantara, Hutomo (1991) menguraikan bahwa cerita rakyat merupakan karya nenek moyang yang diceritakan dari generasi ke generasi dalam masyarakat kolektif yang empunya cerita. Ada banyak model cerita rakyat, seperti mitos, babad, legenda, dongeng, dan bentuk-bentuk naratif lainnya.[1]

Dari sekian banyak model cerita rakyat yang ada, jenis yang akan dipilih dalam pelatihan menulis pada program ini lebih mengacu pada model cerita “legenda”. Model cerita ini merupakan jenis prosa rakyat yang paling memiliki nilai sejarah, terutama sebagai sumber penyusunan sejarah lokal desa-desa, kecamatan, atau tempat penting lainnya. Dengan begitu diharapkan, program ini juga dapat berkontribusi bagi dokumentasi sejarah dan budaya, terutama dalam dimensi khazanah kesastraan yang ada di Kota Banjar.

Selanjutnya, dengan mengambil fokus segmentasi kawula muda harapan kami tentunya masyrarakat terutama kalangan kawula muda di Kota Banjar memiliki kepekaan dan sekaligus wawasan serta pengetahuan untuk memahami khazanah sastra maupun budaya sebagai kebajikan dan kebijakan lokal (local wisdom) sehingga para kawula muda terdorong untuk terus menggali dan melestarikan sertta mengembangkaanya secara berkelanjutan.

Menyadari akan arti pentingnya kekayaan ilmu dan peradaban, termasuk khazanah budaya sebuah kota, maka Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) dengan dukungan penuh dari Pusbanglin, Badan Bahasa, Kemendikbudristek akan mengadakan pelatihan menulis (workshop) dengan tema “Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”.

Melalui kegiatan ini, peserta akan dilatih dan dibimbing hingga tulisannya layak didokumentasikan dalam buku antologi. Kawula muda Kota Banjar yang berusia 16-24 tahun diajak untuk berpartisipasi menjadi bagian dari program ini. Untuk para kawula muda (siswa SLTA. mahasiswa, santri, pemuda lainnya perwakilan Karang Taruna Desa/Kelurahan) yang berminat dalam kegiatan penulisan, silahkan mengikuti kegiatan sosialisasinya dengan mengisi formulir pada link berikut: https://bit.ly/Cerita-Rakyat-2024

Kegiatan “Sosialisasi Menulis Cerita Bersama Kawula Muda Kota Banjar” akan dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 202 bertempat di Ballroom Hotel Mandiri Kota Banjar (Lampiran Susunan Acara dapat diunduh di sini). Setelah kegiatan sosialisasi ini, Panitia YRBK berdasarkan masukan dari Tim Penilai/Peer Reviewer akan memilih 17 (Tujuh Belas) orang peserta yang akan diundang untuk mengikuti rangkaian kegiatan berikutnya, yakni: “Workshop Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar”. Kegiatan workshop penulisan ini diagendakan berjalan dalam tiga tahap hingga proses naskah selesai dan siap untuk diterbitkan menjadi buku Antologi Cerita Rakyat Kota Banjar.

Rangkaian kegiatan berikutnya, setelah buku terbit maka kami akan mengadakan peluncuran dan bedah buku dalam gelaran seminar publik untuk membahas dan mendiskusikan buku ini sebagai bentuk apresiasi dan promosi sastra lokal. Secara skematis, rangkaian kegiatan ini dapat divisualisasikan dalam bagan berikut.

[1] Hutomo, Suripan Sadi. (1991). Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Jawa Timur: Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia.

SEWINDU YRBK

RUANG BACA KOMUNITAS – Dua sekolah dasar dan pegiat literasi di Kota Banjar, Jawa Barat menerima penghargaan sebagai sekolah dan tokoh peduli literasi dari Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK).

Penghargaan tersebut diberikan saat acara puncak Literasi Ramadhan yang berlangsung di Aula Toserba Pajajaran, Rabu (3/4/2024).

Pemberian penghargaan itu juga dalam rangka memperingati Harlah YRBK Kota Banjar, yang mana pada 4 April 2024 ini memasuki usianya ke-8 atau genap satu windu.

Pendiri YRBK Kota Banjar Sofian Munawar mengatakan, terdapat tiga kategori penghargaan yaitu kategori lembaga atau sekolah. Yakni sekolah peduli literasi, perusahaan atau korporasi dan tokoh literasi.

Untuk kategori sekolah atau lembaga yang menerima penghargaan sebagai sekolah peduli literasi yaitu SDN 1 Banjar dan SMPIT Insantama. YRBK menilai dua sekolah tersebut sangat aktif dan menonjol dalam kegiatan literasinya.

Kategori Penghargaan Tokoh Peduli Literasi dari YRBK Kota Banjar
Pemberian penghargaan yang kedua yaitu kategori perusahaan atau korporasi peduli literasi. Penghargaan pada kategori ini YRBK berikan kepada Toserba Pajajaran, yang mana perusahaan ini memiliki kepedulian tinggi dalam mendorong kegiatan literasi di Banjar.

Baca Juga: RBK Kota Banjar Raih Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka dari Perpusnas

Adapun kategori tokoh peduli literasi diberikan kepada empat orang, yaitu Imas Wahidah (Pengawas Kemenag Kota Banjar), Oo Kosidin (Kepala SMKN 4 Banjar).

Kemudina, Tina Cahya Mulyatin (Ketua STISIP Bina Putera Banjar), dan Kusmana (Kepala UPTD SMPN 8 Banjar).

“Para tokoh tersebut telah berdedikasi dan memberikan inspirasi dengan ragam kapasitas yang mereka miliki,” kata Sofian Munawar, Kamis (4/4/2024).

Lanjutnya menyebut, YRBK juga memberikan apresiasi kepada korporasi dan sekolah yang punya atensi tinggi terhadap kegiatan literasi.

Menurutnya, pemberian penghargaan kepada para pegiat dan tokoh peduli literasi seharusnya diberikan oleh pemerintah.

“Idealnya pemerintah yang memberikan penghargaan seperti ini. Karena yang kami lakukan mewakili masyarakat ini hanya ikhtiar kecil mengapresiasi kiprah serta kepedulian mereka,” ungkap Sofian.

Ia menambahkan, pemberian penghargaan tersebut merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan Literasi Ramadhan. Sekaligus menyambut momen Harlah ke-8 Yayasan Ruang Baca Komunitas.

Baca Juga: Hari Guru, Kepala SMPN 3 Banjar Raih Penghargaan Tingkat Nasional

“Pada momen ini YRBK juga menggelar lima kegiatan, yaitu Safari Literasi Ramadhan, Ramadhan Menulis, Parade Puisi Ramadhan, dan berbagi inspirasi,” pungkasnya.***

Sumber: https://www.harapanrakyat.com/2024/04/sewindu-yrbk-kota-banjar-berikan-penghargaan-4-tokoh-peduli-literasi/

Informasi terlait lainnya:

Apresiasi Literasi 2024

Sekolah dan Tokoh Peduli Literasi

8 Tahun RBK Golorakan Semangat Literasi

SAMBUT HGN 2023 RBK GELAR TUGU: TUMPENG UNTUK GURU

RUANG BACA KOMUNITAS – Dalam rangka mengkhidmati Hari Guru Nasional (HGN), Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) menggelar acara Tumpeng untuk Guru (TUGU). Acara ini merupakan bentuk penghormatan terhadap guru melalu kegiatan sederhana dengan melakukan refleksi dan apresiasi bertepatan dengan HGN yang biasa diperingati setiap tanggal 25 November.

Acara refleksi diisi saling sharing, berbincang pengalaman baik dari para guru senior yang telah berdedikasi sangat lama maupun dari guru muda muda berprestasi serta kesan-pesan dari para siswa. Acara dipadukan juga dengan selingan berbagai tampilan seperti pembacaan puisi, penampilan lagu yang semuanya bertemakan “guru” dari perwakilan sejumlah sekolah yang hadir.

Sementara untuk kegiatan apresiasinya, YRBK memberikan Piagam Penghargaan dan bingkisan untuk enam orang Guru Inspiratif Berdedikasi. Keenam Guru yang mendapatkan Penghargaan adalah:

  1. Dety Suherdiaty (Guru PAUD Flamboyan)
  2. Dra. Titin Rusyanti, M.M.Pd. (Guru SDN 1 Banjar)
  3. Hj. Siswati, S.Pd., M.Pd. (Mantan Kepala SMPN 8 Banjar)
  4. Oyo Supena, S.Pd. (Guru SMAN 1 Banjar)
  5. H.A. Suryana, S.Ag. (Guru SMKN 1 Banjar)
  6. Putri Sri Jayanti, S.Pd. (Guru SMAN 3 Banjar)

Acara TUGU dihadiri puluhan guru dan siswa bertempat di Sekretarit YRBK. Beberapa siswa tampil dengan penuh semangat, seperti Aufar Favian Ezar (SDN 1 Banjar), Clara Aleysia Adinata (SMPN 1 Banjar), Citra Septriani, Rizki Januar, dan Nazlia Zahra (SMAN 1 Banjar), Atika Rahmatir Rahim (SMAN 2 Banjar), serta tampilan kolaborasi Krucil RBK (Anggie, Aura, Desti, Yuli) yang diiringi instrumental spesial dari Ambu Lilis.

Kegiatan TUGU dipungkas dengan potong tumpeng dilanjut dengan ramah tamah dan obrolan santai para guru dan siswa sambil makan tumpeng bersama. “Ini hanya acara sederhana saja, namun kita berharap tetap penuh makna. Intinya kami ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru pada momentum HGN yang boleh dibilang sebagai lebarannya para guru. Terima kasih atas segala dedikasi para guru yang selalu menjadi pelita untuk kemajuan negeri,” kata Sofian Munawar, Pendiri YRBK yang merupakan inisiator kegiatan ini.***

Scroll to Top