Profil Organisasi
Yayasan Ruang Baca Komunitas
Nama Lembaga
Yayasan Ruang Baca Komunitas
Alamat Domisili dan Kontak
Jl. Dewi Sartika, Gg. Asem, Parunglesang RT 03 RW 08 No. 299
Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar – Jawa Barat
Kode Pos 46311, Telphon: 0265 – 2733310
E-mail : ruangbacakomunitas@gmail.com
IG: https://www.instagram.com/ruangbacakomunitas/
Motto
Reading – Sharing – Networking
Legalitas Lembaga
Akta Notaris: AHU.0045443.AH01.04/2016
No. NPWP: 80.661.121.6-442.000
No. Rekening: 0502321231 Bank BNI an. Yayasan Ruang Baca Komunitas
Visi
Terbangunnya budaya baca masyarakat (reading habit) yang baik sebagai salah satu prasarat utama bagi terciptanya masyarakat pembelajar (reading society) untuk meraih kemajuan.
Misi
Menggalang kebersamaan masyarakat dan pemerintah dalam beragam program dan kegiatan yang mendekatkan masyarakat pada dunia sastra dan budaya literasi maupun pada kegiatan dan program-program pendidikan umumnya.
Maksud dan Tujuan
- Tujuan utama didirikannya Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) adalah dalam rangka turut serta mendorong pemahaman dan apresiasi masyarakat pada dunia sastra dan budaya literasi maupun pendidikan pada umumnya sebagai kunci utama bagi terbangunnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
- YRBK diharapkan dapat melakukan beragam program dan kegiatan yang mampu meningkatkan kualitas SDM melalui bergam kegiatan literasi kesastraan khususnya, maupun kegiatan dan program pendidikan pada umumnya.
Kegiatan Utama
- Layanan Perpustakaan Gratis
- Konsultasi Pendidikan
- Kampanye Gerakan Literasi, Peningkatan Budaya Baca-Tulis dan Kegiatan Kesastraan lainnya.
Pendiri
- Lukmanul Hakim
- A. Suryana
- Ika Kartikawati
- Irfan Fauzi
- Oyo Supena
- Siti Maroah
- Sofian Munawar
Pembina
- A. Suryana
- Irfan Fauzi
- Sofian Munawar (Ketua)
Pengawas
Asep Saparudin
Ika Kartikawati
Pengurus Harian
Ketua : Siti Maroah
Sekretaris : Ivan Mahendrawanto
Bendahara : Putri Sri Jayanti
Koordinator
Hubungan Masyarakat: Dewon Sudarman
Hubungan Lembaga dan Sekolah: Endah Wahyuningtias
Jaringan Pengembangan: Murniati
Jejaring Literasi: Septian Sofiawan
Media dan Penerbitan: M. Yogarsiwayan
Dalam melaksanakan program dan kegiatannya YRBK memiliki Tim Relawan yang berasal dari kalangan mahasiswa dan para siswa (SLTP dan SLTA) dari berbagai kampus dan sekolah yang ada di kota Banjar.
Program/Kegiatan
Kegiatan Ruang Baca Komunitas (RBK) sudah dimulai sejak 2015, namun secara formal RBK baru diresmikan kelembagaannya menjadi Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) sejak 4 April 2016 melalui Notaris Sulyanati, SH, M.Si, M.Kn berikut dengan keluarnya legalitas berupa Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia (Kep-Menkum HAM-RI) No. AHU-0045443.AH.01.04 Tahun 2016 tertanggal 6 Desember 2016.
Program dan kegiatan utama YRBK sejak awal didirikan adalah pelayanan pustaka dengan menyediakan sumber bacaan secara gratis untuk para pelajar dan masyarakat sekitar. Selain pelayanan perpustakaan sebagai kegiatan utama, YRBK juga secara rutin mengadakan kegiatan lainnya yang relevan, terutama dalam kaitannya dengan kampanye pentingnya budaya baca dan budaya menulis. Di luar kegiatan pelayanan pustaka, kegiatan pertama yang dilakukan YRBK adalah “DisKo” atau Diskusi Komunitas. Bentuk kegiatannya semacam diskusi informal seputar literasi dan dunia pendidikan pada umumnya, terutama untuk anak-anak dan para pelajar di wilayah sekitar Sekretariat YRBK.
Kegiatan Disko yang sering digelar akhirnya menjadi ajang diskusi rutin dan kemudian terus berkembang menjadi ragam “Diskusi Tematik”. Disebut sebagai “diskusi tematik” karena penyelenggaranya seringkali disesuaikan dengan momen-momen khusus sehingga dinamika diskusinya diharapkan lebih sesuai dengan tema-tema yang aktual. Forum-forum diskusi lebih besar lagi terus diselenggarakan secara aktual dihubungkan dengan momentum tertentu sehingga nyaris tidak ada bulan dan minggu kosong tanpa kegiatan diskusi literasi di RBK.
Kegiatan paling massif yang kami lakukan adalah Literasi Ramadan dengan tema spesial “Mengisi Bulan Suci dengan Kegiatan Literasi”. Ada banyak kegiatan, seperti aneka lomba literasi siswa, mulai level PAUD/TK, SD/MI, SLTP (SMP/MTs), SLTA (SMA, SMK, dan MA). Acara seperti ini tentu dapat terlaksana karena dorongan, sokongan dan partisipasi banyak pihak, baik dari siswa-siswi, para guru, unsur pemerintah, para donatur, kalangan media, maupun masyarakat pada umumnya.
Dalam perkembangan berikutnya, giat literasi yang dilakukan RBK tidak hanya di internal komunitas saja, tapi telah merambah ke sekolah-sekolah dan komunitas lainnya seperti kampus dan pesantren terutama melalui kegiatan “Safari Literasi”. Giat Safari Literasi bertujuan untuk membangun sinergi dan jejaring agar kegiatan literasi menjadi gerakan yang massif sehingga memunculkan kesadaran bersama untuk turut mendorongnya.
Sejak September 2016 hingga akhir Januari 2020, RBK sudah mengadakan Safari Literasi ke 100 tempat, baik sekolah, pesantren, maupun komunitas pegiat literasi lainnya. Pada titik ke-100, Safari Literasi bahkan dilakukan bersama warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II-B Banjar. Karena konsistensinya dalam kegiatan Safari Literasi terutama ke sekolah-sekolah, RBK mendapat dua julukan sekaligus sebagai “Sahabat Pelajar” dan “Provokator Literasi” di Kota Banjar. Pelaksanaan program Safari Literasi RBK temanya disesuaikan dengan momentum yang tepat sehingga giat Safari Literasi ini selalu aktual dan kontekstual.
Selain Safari Literasi, kegiatan literasi lainnya yang sering dilakukan RBK adalah “Ragam Lomba Literasi”. Disadari bahwa perlombaan merupakan salah satu upaya untuk merangsang minat, semangat dan memotivasi para pegiat literasi, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa agar lebih tertantang dalam melakukan kreasi giat literasi. Dalam lima tahun terakhir ini sudah banyak “Ragam Lomba Literasi” yang diselenggarakan RBK, seperti: Lomba Review Buku, Lomba Cipta Puisi, Lomba Karya Tulis dan Esai, Lomba Video Pendek Ramadan (LoViPeRa), Lomba atau Pemilihan Putri Literasi dan Satria Pustaka, Lomba Literasi Desa dan Kelurahan, serta ragam lomba lainnya. Di tengah situasi pandemi, ragam lomba literasi yang diadakan RBK bahkan lebih banyak lagi. Hanya saja kegiatan ini dialihkan modelnya ke platform virtual, seperti Lomba Baca Puisi Virtual, Lomba Video Literasi Pelajar, Lomba Orasi Virtual, baik untuk siswa maupun untuk guru se-Kota Banjar.
Jauh sebelum musim pandemi, pada tahun 2017 ragam lomba literasi RBK bahkan disinergikan dengan agenda pemerintahan kota, yakni saat menyambut Hari Jadi Kota Banjar ke-14 tahun. Saat itu RBK dengan dukungan para pihak menyelenggarakan rangkaian lomba literasi dan kegiatan literasi lainnya seperti pameran karya litera, seminar literasi dasar, dengan puncak acar “Deklarasi Banjar Membaca” pada 18 Februari 2017. Kami tidak mengira rangkaian kegiatan “Banjar Membaca” saat itu mendapat respon luar biasa, terutama dari komunitas sekolah. Lebih dari seribu pelajar Kota Banjar turut hadir dalam kegiatan ini. “Kegiatan ini merupakan inovasi dalam membangkitkan semangat anak-anak untuk giat membaca,” kata Walikota Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si. saat memberikan sambutan pembuka dalam acara itu.
Selain untuk komunitas pendidikan seperti pelajar, mahasiswa, dan guru, RBK juga mengadakan kegiatan literasi untuk kalangan masyarakat lainnya, seperti dengan desa dan kelurahan. Pada tahun 2019 RBK mengadakan “Lomba Literasi Desa dan Kelurahan” bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kesatuan Bangsa dan Politik (Dinas PMD Kesbangpol) Kota Banjar. Lomba ini dimaksudkan untuk mewadahi kreasi dan inovasi yang dilakukan pemerintahan desa dan kelurahan dalam menjalankan program-program pembangunan.
Kami melihat dan menyaksikan bahwa selama ini sudah banyak kreasi dan inovasi yang dilakukan warga Kota Banjar. Sayangnya, hal ini belum terdokumentasikan secara baik. Karena itu RBK berinisiatif bersama Dinas PMD Kesbangpol Kota Banjar untuk mewadahi praktik-praktik baik (best practice) yang sudah dilakukan desa/kelurahan melalui lomba literasi desa dan kelurahan ini. Hasil lomba ini kemudian kami dokumentasikan dalam bentuk buku, yakni buku “Literasi Desa untuk Kemajuan Kota” sekaligus mengapresiasi desa/kelurahan terbaik dengan memberi anugerah literasi.
April 2019 menjadi tonggak awal RBK mulai merealisasikan “Gerakan Banjar Menulis” setelah tiga tahun sebelumnya secara terus-menerus mengkampanyekan “Banjar Membaca” dengan beragam giat literasi, terutama melalui Safari Literasi ke sekolah, pesantren dan komunitas-komunitas lainnya. Sejak 2016 hingga 2030 RBK telah melaksanakan Safari Literasidan giat “YRBK Saba Sakola” lebih ke 100 tempat, baik sekolah, pesantren, TBM, PKBM, bahkan hingga ke LAPAS mengkampanyekan pentingnya budaya baca kepada warga binaan yang ada di penjara.
Sementara “Gerakan Menulis” kami pandang sebagai sesuatu yang tidak kalah penting. Seumpama uang koin, membaca dan menulis ibarat dua sisi dari mata uang yang sama. Keduanya harus dilakukan secara sinergis, terintegrasi dalam ragam giat literasi. Pada tahun 2019, kami berhasil menerbitkan tiga buku yang bersumber dari berbagai kegiatan literasi yang dilaksanakan RBK. Ketiga buku itu adalah Rumah Baca Kita: Aktualisasi Giat Literasi, Literasi Aspirasi Milenial, serta Literasi Pemuda dan Kebangsaan. Buku-buku RBK merupakan karya kolektif-kolaboratif. Penerbitan buku ini terutama diproyeksikan untuk mewadahi semangat dan kreasi para pegiat literasi untuk berkarya secara bersama-sama. Para siswa, mahasiswa, guru, jurnalis, dosen, dan para pegiat literasi lainnya, turut berkontribusi dalam ketiga buku tersebut.
Pada tahun 2020, kami juga memiliki target yang sama, yakni minimal dapat menghasilkan tiga karya buku. Alhamdulillah, buku pertama di tahun 2020 yang merupakan buku keempat kami, yaitu Aktualisasi dan Praktik Baik Gerakan Literasi Sekolah dapat kami wujudkan. Buku ini bahkan sudah diluncurkan pada 22 Februari 2020 bertepatan dengan Hari Jadi ke-17 Kota Banjar. Berikutnya, pada pertengahan Maret 2020, di tengah situasi pandemi Corona kami juga tidak berhenti untuk merealisasikan buku Antologi Literasi Nusantara. Buku kami yang kelima ini merupakan hasil kolaborasi pegiat literasi dan pekerja pustaka dari Aceh hingga Papua. Alhamdulillah, buku ini telah kami luncurkan pada 4 April 2020, meskipun secara virtual.
Situasi pandemi di satu sisi memang menjadi kendala tersendiri dalam giat literasi. Namun ini nyatanya tidak menjadi halangan bagi kami untuk terus melakukan giat literasi. Selain beragam kegiatan virtual yang kami lakukan, seperti “Ngobrol Virtual” atau Ngobral, Parade Puisi Virtual, dan ragam lomba virtual lainnya, program andalan kami, yaitu “Gerakan Menulis” terus berjalan. Bahkan masa pandemi Covid-19 seolah jadi blessing in disguise dalam kaitannya dengan program “Gerakan Menulis” RBK dimana kami jadi lebih fokus untuk pengumpulan naskah, editing, dan proses penerbitan buku. Pada situasi pandemi ini justru produktivitas menulis tampak semakin meningkat dengan terbitnya 10 buku kami berikutnya. Hal ini bahkan melampau target awal, yakni 3 buku dalam setahun. Alhamdulillah hingga awal tahun 2031 sudah lebih dari 50 buku yang telah kami luncurkan.
Berbagai kegiatan yang telah dilakukan YRBK, mulain dari “Diskusi komunitas”, “Deklarasi Banjar Membaca” serta beragam kegiatan kesastraan lainnya telah mendorong dan menjadikan RBK sebagai “icon gerakan literasi” di Kota Banjar. Kkomunitas sekolah, instansi pemerintah, serta para pihak lainnya menjadi lebih mengenal giat literasi yang dilakukan YRBK sehingga karenanya dukungan, apresiasi, dan penghargaan terus muncul dari banyak kalangan. Alhamdulillah, dalam tujuh tahun perjalanannya YRBK telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak, antara lain:
- Penghargaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar (2016)
- Penghargaan dari DPRD Kota Banjar (2016)
- Penghargaan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banjar (2017)
- Penghargaan dari Kabar Priangan (2017)
- Penghargaan dari Walikota Kota Banjar (2018)
- Penghargaan dari KPU Kota Banjar (2018)
- Penghargaan dari Kemenag Kota Banjar (2018)
- Penghargaan dari Dinas PMD Kesbangpol Kota Banjar (2019)
- Penghargaan dari PGRI Kota Banjar (2019)
- Penghargaan dari Kejaksaan Negeri Kota Banjar (2019)
- Penghargaan dari Polres Banjar Polda Jabar (2020)
- Penghargaan dari Perpustakaan Nasional RI (2021)
- YRBK juga dipercaya sebagai pelaksana program Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN) Chapter Kota Banjar oleh Perpustakaan Nasional RI (2022)
- Di tahun yang sama, Pendiri YRBK (Sofian Munawar) mendapatkan apresiasi Nugra Jasa Dharma Pustaloka penghargaan tertinggi untuk pegiat literasi yang diberikan oleh pemerintah melalui Perpustakaan Nasional RI.
- Mulai 2021-2023 YRBK menjadi mitra sejumlah kampus: UGJ Cirebon, STISIP Bina Putra, IPDN Bandung, dan ITB.
Selain sejumlah penghargaan itu, kami merasakan bahwa apresiasi terbesar yang didapatkan RBK adalah justru dari khalayak masyarakat, terutama dari komunitas sekolah (siswa, guru, tenaga kependidikan lainnya) mahasiswa, kalangan media, dan komunitas masyarakat lainnya yang telah memberi atensi, apresiasi, partisipasi, dan kontribusi dalam ragam giat literasi yang diselenggarakan YRBK.
Bentuk atensi dan apresiasi publik antara lain misalnya dapat dilihat dari salah satu kegiatan literasi yang dilakukan YRBK semisal “Ngobral” atau “Ngobrol Virtual”. Kegiatan “Ngobral” menjadi salah satu kreasi-inovasi giat literasi saat situasi pandemi. Melalui “Ngobral”, kegiatan RBK bahkan tidak hanya dibatasi secara lokal, tapi juga secara regional, nasional bahkan mondial. Terbukti kegiatan “Ngobral YRBK” ini mampu melibatkan Narasumber dari luar Kota Banjar, luar provinsi, sampai luar negeri seperti Inggris dan Thailand. Bahkan sempat beberapa kali mendapatkan penonton “Ngobral” dari negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, India, Arab Saudi, Inggris, dan Amerika. Sinergi dan kolaborasi Tim KKN-UGM dan RBK melalui kegiatan “Ngobral” membuktikan bahwa situasi pandemi bukan halangan, tapi justru menjadi peluang untuk melakukan kreasi dan inovasi.
Mendapatkan apresiasi dan penghargaan tentu bukanlah tujuan. Namun apresiasi dan penghargaan ini menguatkan tekad kami bahwa kegiatan kesastraan dan peningkatan budaya literasi harus terus digelorakan secara bersama-sama. Kemajuan budaya literasi harus disadari bersama sebagai modal utama bagi kejayaan bangsa dan oleh karenanya hal ini harus menjadi tanggung jawab bersama pula untuk memajukannya.*